Breaking News
News  

Petugas Patroli Batam Hanya Terdiam saat Adanya Intimidasi kepada Wartawan

Mitrapol.id /Terjadi lagi aksi intimidasi terhadap Wartawan yang hendak melakukan liputan kegiatan pemotongan lahan (cut and fill) yang berada di lokasi dekat PT. Jovan Technologies, kawasan Komplek Union, Kec. Batu Ampar pada, Sabtu (26/10/2025).

Team Awak media yang hendak lewat di area batu ampar, mengikuti mobil dam truk pengangkut tanah hingga sampai dilokasi pemotongan lahan (Cutt and Fill). Tim yang turun dari mobil langsung mempertanyakan kegiatan yang sedang berjalan dan siapa penanggung jawab di lokasi cutt and fill tersebut.

“kami tidak tau bang, kami cuman supir, coba abang tanya aja sama cekernya dibawah,” ucap supir tersebut sambil menunjuk ke arah orang yang di maksud.

Tim awak media langsung mendatangi orang yang di maksud supir tersebut yang katanya bertugas sebagai ceker di lokasi pemotongan lahan (Cutt and Fill) itu. Saat di tanya oleh team awak media terkait keterlibatan dirinya sebagai ceker di lokasi tersebut, oknum mafia lahan yang mengaku marga “simarmata” tersebut mengatakan.

“Saya bukan ceker tapi saya Pemilik lahan sekaligus Pemilik Proyek di lokasi ini.” Ungkapnya dengan nada tinggi.

Tiba-tiba oknum mafia lahan bermarga “Simarmata” Tersebut datang dan langsung emosi dan marah-marah enggak jelas terhadap salah seorang pimpinan redaksi dari media nuansaindonews.com yaitu Ibu Kamelia yang di tuduh memvideokan dan memfoto lokasi pemotongan lahan (Cutt and Fill) tersebut.

“Kenapa kalian vidio-vidio dan foto-foto lokasi saya.?! ini rumah saya, ini tanah saya,” tuturnya dengan nada emosi.

Kamelia pimpinan redaksi dari media Nuansaindonews.com sempat menjelaskan bahwasannya beliau tidak ada video dan foto-foto lokasi tersebut akan tetapi oknum mafia lahan bermarga simarmata tersebut tetap saja menuduh beliau mengambil video dan foto lokasi, tidak terima di tuduh terus-menerus akhirnya ibu Kamelia terpancing emosi sehingga percekcokan adu mulut dan pertengkaran pun terjadi, oknum mafia lahan bermarga simarmata tersebut sempat mau melayangkan bogem mentah kepada ibu Kamelia akan tetapi dengan cepat sigap team awak media langsung melerai pertengkaran tersebut, sehingga pukulan tersebut dapat di hindarkan.

Tidak puas, karna tidak jadi melakukan bogem mentah kepada ibu Kamelia oknum mafia lahan tersebut, melakukan Intimidasi kepada seluruh team awak media yang ada di lokasi tersebut dengan cara memerintahkan seluruh supir-supir dam truck pengangkut tanah tersebut memblok seluruh akses jalan keluar masuk mobil milik team awak media.

“Kalian gak usah keluarkan orang-orang ini, tutup semua jalan keluar,” ucapnya lagi dengan nada lantang.

Mobil dam truk yang ada dilokasi nampak langsung menggikuti intruksi dan perintah dari oknum mafia lahan tersebut. Mobil dam truk langsung tancap gas mengelilingi mobil kendaraan tim awak media untuk menutup akses keluar. Pada saat team awak media ingin segera meninggalkan lokasi tersebut akan tetapi seluruh akses jalan keluar sudah di blok oleh para supir. Segera team awak media mempertanyakan kepada oknum mafia lahan terkait pemblokan akses jalan keluar tersebut, namun oknum tersebut mengatakan.

“Suka-suka saya, ini tanah saya, ini rumah saya, ini lokasi saya..!! Saya mau ngapain terserah saya..!! Dengan nada percaya dirinya yang tinggi. Saat team awak media bertanya berarti abang sengaja enggak bolehkan kami keluar dan sengaja menahan mobil kami bang..?? Oknum mafia tersebut mengatakan, “kalau ia memang kenapa..??!!

team awak media sempat membujuk mafia lahan tersebut untuk membuka akses jalan mobil team awak media yang sengaja mereka blokir, akan tetapi oknum tersebut tidak perduli dengan permohonan team awak media.

Tim awak media di lokasi langsung menelpon wakapolsek Batu Ampar, atas insiden yang terjadi.

“Piket patroli sudah saya suruh merapat,” pungkasnya.

Sangat mengecewakan, oknum anggota polsek yang seakan melontarkan kalimat seakan-akan membela pelaku oknum mafia lahan tersebut.

“Itu haknya dia, dia mau jawab tidak mau jawab itu hak dia,” ucap piket partoli Pak “A”. Nampak dari durasi vidio muncul taring adu mulut “S” seakan diduga ada pembelaan yang terjadi di lapangan kepada dirinya oleh oknum patroli yang datang kelokasi.

Berselang waktu, datang dari Polres, Polda ke lokasi hanya mengamat-amati kejadian di Lokasi ,bukannya menindak para pelaku yang menyekap dan meng intimidasi para awak media, miris, hukum masih saja tumpul ke atas runcing kebawah.diduga akibat Cuan.

Redaksi