banner 728x250
Berita  

Launching “Desa Juara”, Bupati Nizar Siap Kawal Investasi dan Program Pemerintah Pusat

banner 120x600

 

Ket foto : Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepulauan Riau, Teguh Subroto, S.H., M.H., meluncurkan inovasi program Desa Juara (Jujur, Aman, dan Sejahtera) Rabu 2 Juli 2025

LINGGAGibrancenterkepri.com – Pemerintah Kabupaten Lingga bersama Kejaksaan Negeri Lingga resmi meluncurkan inovasi program Desa Juara (Jujur, Aman, dan Sejahtera) sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan desa dan menyiapkan daerah menyambut program-program strategis nasional era Presiden Prabowo Subianto.

Peluncuran ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepulauan Riau, Teguh Subroto, S.H., M.H., Rabu (2/7/2025) di Dabo Singkep.

Dalam sambutannya, Bupati Lingga M. Nizar menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Kajati Kepri beserta rombongan yang turut menggandeng Kepala BPKP Kepri.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program prioritas nasional, seperti Koperasi Merah Putih (KMP) dan Makan Bergizi Gratis (MBG), yang akan mulai diimplementasikan penuh di Lingga pada tahun 2026.

“Kami sudah mulai menerapkan MBG bersama TNI AD dan Dinas Pendidikan secara terbatas pada 2025. Ini bukti kesiapan kami menyambut arahan presiden,” ujar Nizar.

75 Desa Sudah Miliki Koperasi Merah Putih

Bupati Nizar menegaskan bahwa seluruh 75 desa dan 9 kelurahan di Lingga kini telah memiliki akta notaris KMP. Ia berharap para kepala desa dapat memanfaatkan momentum kehadiran Kajati dan BPKP untuk menggali ilmu soal pengelolaan dana desa dan pelaksanaan program strategis.

Ia juga menekankan pentingnya peran KMP dalam mendukung penyediaan bahan pangan untuk program MBG.

“Saya minta agar KMP desa bisa fokus pada sektor protein seperti telur, ayam, dan sayur mayur. Karena ini akan sangat dibutuhkan oleh Badan Gizi Nasional dalam pelaksanaan MBG,” tambahnya.

Di hadapan Kajati Kepri, Bupati Nizar juga membeberkan optimisme ekonomi daerah lewat sejumlah investasi strategis yang masuk ke Lingga.

PT. Tianshan Alumina akan menanamkan investasi senilai Rp83 triliun di Dabo Singkep dan menyerap 10 ribu tenaga kerja.

Pada tahap awal, 2.000 hingga 3.000 tenaga kerja lokal akan direkrut, dan Pemkab telah mengirim 20 peserta magang ke Tiongkok, direncanakan menjadi 60 orang pada gelombang berikutnya.

Investasi pabrik baja di Singkep Barat dan pengajuan PT. Solid untuk pabrik pancang senilai Rp1,5–2 triliun di Selayar juga sedang berproses.

“Dari Lingga, insyaAllah kita bisa menyumbang 20 ribu tenaga kerja bagi Indonesia. Saya harap seluruh unsur Forkopimda dan instansi vertikal bisa ikut mengamankan dan memperkuat iklim investasi,” tegas Nizar dengan penuh semangat.

Kajati Kepri Teguh Subroto dalam arahannya menyatakan bahwa Kejaksaan mendukung penuh agenda presiden Prabowo untuk penguatan desa. Ia mengingatkan pentingnya ketelitian kepala daerah dalam mengawasi potensi pelanggaran terkait dana desa.

“Jaksa Agung telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 23 yang menginstruksikan semua Kajati untuk cepat dan tanggap terhadap laporan masyarakat,” tegas Teguh.

Ia juga mengingatkan Bupati untuk mewaspadai potensi eksploitasi sumber daya alam seperti bauksit dan pasir kuarsa, yang nilainya saat ini tengah melonjak tinggi di pasar global.

“Komoditas Lingga ini bisa jadi sasaran empuk para penambang ilegal. Maka dari itu, pengawasan harus ketat dan disiplin.”

Melalui peluncuran Desa Juara, Pemkab Lingga berharap bisa menciptakan desa yang tidak hanya jujur dan aman, tapi juga mampu menciptakan kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat.

Dengan sinergi yang melibatkan Kejaksaan, BPKP, aparat desa, dan sektor swasta, Bupati Nizar menargetkan Lingga tidak hanya sebagai wilayah administratif, tapi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kepri.

“Dengan semangat gotong royong dan pengawasan yang baik, kita bisa wujudkan Lingga sebagai daerah maju, mandiri, dan unggul dari desa,” tutup Nizar.

Dari peluncuran Desa Juara hingga masuknya investasi triliunan rupiah, Kabupaten Lingga menunjukkan kesiapannya menghadapi era pembangunan baru.

Momentum ini harus dijaga dengan transparansi, integritas, dan kerja nyata di lapangan. Semua mata kini tertuju pada Lingga kabupaten yang tak lagi hanya dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu, tapi juga calon pusat industri dan kesejahteraan rakyat di perbatasan barat Indonesia.(Jamariken Tambunan)

 

 

You cannot copy content of this page