Mitrapol.id//
Belawan – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Melalui Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Medan melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2024, Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Aula Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Medan Kementrian Kelautan dan Perikanan, Selasa 30 September 2025.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Anggota Komisi V DPR-RI, Bapak DR. H. Musa Rajeksyah, S.Sos. M.Hum, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Medan Bpk. Muhammad Sofyan, S.Sos, M.A.P, dan Kabal MKG Wil I Medan dan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Bapak Guswanto, M.Si, secara daring, Kegiatan yang mengundang 70 nelayan dan penyuluh perikanan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan nelayan.
Kegiatan ini mendorong edukasi nelayan supaya paham cuaca, dan dapat mengatur jadwal melaut mereka supaya terhindar dari gelombang tinggi dan juga menentukan zona mana yang banyak ikannya.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Medan, Sugiyono, ST., M.Kom mengatakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini memperkuat peran kelompok Nelayan, Penyuluh dan Instansi terkait dalam menyebarkan Informasi Cuaca dan Iklim BMKG kepada Nelayan.
“Adapun sasaran dari SLCN ini bukan hanya nelayan, tapi juga kelompok nelayan, penyuluh nelayan dan masyarakat luas,” tambahnya.
Selanjutnya Bpk. Asisten I Kota Medan menekankan pentingnya pelatihan ini mengingat garis pantai Kota Medan yang panjang dan menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk pesisir Medan Utara.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pendapatan para nelayan, yang mencapai maksimal dari jumlah penduduk kabupaten Langkat pesisi timur,” ujar M. Sofyan.
Kemudian Deputi Bidang Meteorologi menjelaskan tentang sistem Inawis yang dikembangkan BMKG untuk membantu nelayan dalam menentukan lokasi potensi tangkapan ikan.
“BMKG telah membangun sistem Inawis, berikutnya akan dirancang mengenai sistem diseminasi atau tata cara komunikasi informasi BMKG ke Nelayan di laut,” ungkapnya.
Sistem Inawis yang menggunakan data real-time memungkinkan nelayan untuk memilih jenis ikan yang ingin mereka tangkap. “Dengan konsep nelayan menangkap ikan, bukan nelayan mencari ikan,” jelas Guswanto.
“Data yang digunakan adalah data real-time yang merupakan data mendekati real-time. Di dalam Inawis terdapat banyak pilihan, agar nelayan dapat memilih sesuai layanan informasi maritim yang di inginkan,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut Anggota Komisi V DPR-RI, Bapak DR. H. Musa Rajeksyah, S.Sos. M.Hum juga mengharapkan kegiatan tersebut sebagai ajang menambah pengetahuan terkait info-info cuaca sehingga keamanan nelayan bisa terjaga.
“Ini merupakan bagian dari upaya kita meningkatkan kesiapsiagaan nelayan menghadapi perubahan iklim, sehingga aktivitas melaut lebih aman dan optimal,” ujarnya.
Selanjutnya Anggota Komisi V DPR-RI, Bapak DR. H. Musa Rajeksyah, S.Sos. M.Hum melakukan kunjungan ke kantor stasiun Meteorologi Maritim Belawan medan untuk melihat secara langsung proses kegiatan pengamatan cuaca maritim dan audensi dengan beberapa pegawai sekaligus memberikan motivasi dan semangat dalam melaksanakan tugas.
Dalam Kunjungan tersebut Anggota Komisi V DPR-RI, Bapak DR. H. Musa Rajeksyah, S.Sos. M.Hum banyak memberikan masukan dan arahan untuk pembenahan untuk kantor BKMG khususnya Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Medan.
(Ade Saputra)